• (F.A.Q)
  • catatan perjalanan
  • koleksi
  • tentang saya

Luangkanlahsejenak

~ Kebahagiaan akan terasa berarti apabila kita bisa saling berbagi

Luangkanlahsejenak

Tag Archives: Konservasi

Greenpeace Supporter Gathering

13 Monday Jul 2009

Posted by agung perdana t.s in Agenda Luangkanlahsejenak, Celoteh Lingkungan

≈ Leave a comment

Tags

Brainstorming, Konservasi, Pendidikan

Malam Minggu Di Yogyakarta

Sabtu, 25 Juli 2009

14.30 wib – 18.00 wib

OWN Cafe

Jl. Dewi Sartika No.18, Sagan, Yogyakarta

Daftar Sekarang di :

1. Telpon : 021-3156533 (Senin – Jumat, 10.00 wib – 17.00 wib)

2. SMS : 021-32839760

3. email : supporterservices.id@greenpeace.org (sertakan nama lengkap dan tlp/hp)

Batas akhir registrasi, Jumat, 17 Juli 2009

Rate this:

Sasaran Pendidikan Lingkungan

11 Saturday Jul 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Lingkungan

≈ Leave a comment

Tags

Konservasi, Pendidikan

pendidikan_lingkungan

Saya tidak akan mengajarimu! Pergi saja sana dan kamu akan alami sendiri. Alam akan mengajarimu dengan sendirinya. (agung_pts).

Kesadaran (Awareness): Kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan, secara keseluruhan termasuk permasalahan yang terkait.

Pengetahuan (Knowledge): Pengetahuan dan pemahaman terhadap lingkungan, permasalah-permasalah terkait, serta kehadiran manusia yang menyandang peran dan tanggungjawab penting di dalamnya.

Sikap (Attitude): Nilai-nilai sosial, rasa kepedulain yang kuat terhadap lingkungan, serta motivasi untuk berperan serta secara aktif dalam upaya-upaya perlindungan dan pengembangan lingkungan.

Keterampilan (Skill): Keterampilan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan.

Kemampuan untuk mengevaluasi (Evaluation Ability): Kemampuan mengevaluasi persyaratan-persyaratan lingkungan dan program pendidikan dari segi ekologis, ekonomis, sosial, estetika dan pendidikan.

Peran serta (Participation): Mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepentingan suatu permasalahan lingkungan sehingga dapat mengambil tindakan yang relevan untuk pemecahannya.

Rate this:

PERUSAKAN LINGKUNGAN Taman Nasional Komodo Dirusak Aktivitas Penambangan

07 Tuesday Jul 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Lingkungan, Wisata, Seni dan Budaya

≈ 6 Comments

Tags

Konservasi, Pendidikan

Beberapa hari yang lalu saya mampir ke Gelanggang Mahasiswa UGM tepatnya hari Jumat, 3 Juli 2009 sedang diadakan vote online untuk menjadikan Taman Nasional Komodo  “7 Keajaiban Dunia Yang Baru”.


Hmmm….tidak pikir panjang langsung saya mencoba mengikutinya dan melakukan proses registrasi yang lumayan menyita waktu 15-20 menit karena banyaknya peminat khususnya penghuni gelanggang UGM yang antusias untuk mendukung dan memilih TN. Komodo menjadi skala prioritas keajaiban dunia dari Indonesia, walaupun hanya satu yang dijadikan nominasinya. Akhirnya setelah sukses proses registrasi dengan dikirimkannya konfirmasi melalui email, kita sudah  terhitung dalam pemilihan bergengsi tersebut yang berskala internasional, sekaligus mendukung upaya pemerintah melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia untuk melindungi hewan Komodo ini dari kepunahan sekaligus mengenalkannya kepada Dunia dalam program Visit Indonesia 2009. Setelah selesai semua urusan dalam upaya dukungan ini, semua  pemilih mendapatkan bingkisan menarik berupa Pin dan Kaos Vote Komodo National Park as the New7Wonders Of Nature. Makasih yah….lumayan euy.

………ayo ikutan vote……buruan……

Vote now for Komodo National Park

Live Ranking: see the latest top

Lalu betapa sedihnya mendengar berita adanya kerusakan di TN. Komodo karena aktivitas penambangan…..Baru saja diikutsertakan dalam nominasi unggulan dari Indonesia untuk tingkat dunia…..ya ampun. Ini harus ditindak tegas bung.

Kamis, 2 Juli 2009 | 03:02 WIB

Labuan Bajo, Kompas – Kasus perusakan kawasan mirip situs purba Majapahit di Jawa Timur, beberapa bulan lalu, terulang lagi pada area penambangan emas Batugosok di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perusakan sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2009, tanpa terpantau.

Kawasan wisata dan habitat komodo itu kini dalam kondisi rusak menyusul beroperasinya aktivitas ”eksplorasi” penambangan emas oleh investor asal China yang tidak mengantongi persyaratan lolos analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh ”eksplorasi” PT Grand Nusantara telah mengakibatkan terbukanya area puluhan hektar dan gundulnya sejumlah kawasan. Area penambangan digali sedemikian rupa membentuk parit-parit ”eksploitasi”, bukit dibuldoser, dan peralatan berat berdatangan ke lokasi. Di area penambangan juga dibuat jalan-jalan untuk kendaraan pertambangan serta terjadi pula kegiatan pengeboran. Pengeboran dilakukan di dua lokasi dengan mendirikan dua menara (Kompas, 30/6).

Padahal, area Batugosok yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo merupakan bagian dari warisan alam dunia dan saat ini sedang dicalonkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Sedangkan kawasan laut Taman Nasional Komodo menjadi hunian sekitar 1.000 jenis ikan hias dan ikan air dalam, serta memiliki sedikitnya 50 titik lokasi taman laut yang dikenal sebagai kawasan rekreasi menyelam.

Karena itu, sejumlah kalangan di Pulau Flores, Rabu (1/7), memprotes aktivitas ”eksploitasi” oleh investor asal China yang sudah bekerja sejak akhir tahun lalu itu. Masyarakat meminta kegiatan merusak lingkungan itu dihentikan. Mereka yang bereaksi keras adalah Theodorus Hamun (Ketua Asita Manggarai Barat), Ambrosius Janggat (Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat), Herry Maraden (General Manager Hotel Batugosok—sekitar lokasi pertambangan), Feri Adu (anggota Gerakan Masyarakat Anti Tambang/Geram), dan tokoh masyarakat Marcel Agot SVD.

Di Jakarta, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Rabu kemarin, langsung meminta Pemerintah Provinsi NTT segera turun tangan menyetop kegiatan tambang emas di Batugosok. ”Jangan dilanjutkan dulu tanpa kesesuaian peraturan,” kata Deputi I Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan Hermien Roosita.

Menurut Hermien, kegiatan di lapangan sudah masuk kategori kegiatan konstruksi, tidak lagi eksplorasi seperti dikatakan pemerintah daerah. Artinya, harus didahului amdal.

Sementara itu, Kepala Bidang Amdal Badan Lingkungan Hidup Daerah NTT Elly Ugut menyatakan, pihaknya sedang mengumpulkan data dari kabupaten sebelum mengambil keputusan. ”Keputusan baru akan dibuat besok (hari Kamis ini) dan suratnya dikeluarkan sekretaris daerah kepada bupati,” ujarnya.

Feri Adu, warga masyarakat yang tergabung dalam Geram yang meninjau lokasi bersama Kompas, mengungkapkan, kegiatan PT Grand Nusantara sangat berbeda dengan tahap ”eksplorasi” yang dikerjakan investor PT Nusa Lontar, 20 tahun lalu di tempat yang sama. ”Eksplorasi Nusa Lontar dulu hanya dengan menggali dua petak 4 meter x 6 meter, hanya menggunakan satu mesin genset untuk pengeboran, dan pekerjaan awal itu hanya berlangsung sebulan,” kata Feri.

Menurut Theodorus Hamun, Taman Nasional Komodo bersama kawasan sekitarnya, seperti Labuan Bajo dan Batugosok, harus dijaga kelestarian lingkungannya. Namun, dalam waktu tak lama lagi, lokasi-lokasi diving dipastikan akan hancur karena tanah gusuran tambang akan terbawa banjir masuk ke laut.

”Jadi, kehadiran tambang emas di Batugosok itu merusak lingkungan dan mengganggu pariwisata. Karena itu, kami menolak kehadiran tambang tersebut. Kami minta Bupati Manggarai Barat mencabut kembali izin kuasa pertambangan yang telah diberikan kepada PT Grand Nusantara,” ujarnya.

Ada dua hotel yang bertetangga dekat dengan lokasi pertambangan Batugosok, yaitu Hotel Batugosok (di tepi selatan kawasan tambang) dan Hotel Seraya (di pulau kecil di depan kawasan tambang). Herry Maraden dari Hotel Batugosok menyatakan, para tamunya mulai menyatakan terganggu dengan aktivitas pengerukan dan pengguguran bukit. Sejumlah wisatawan asing kini juga enggan menginap di Batugosok.

Ambrosius Janggat mengatakan, pihaknya akan segera membentuk panitia khusus (pansus) untuk menindaklanjuti protes masyarakat akibat aktivitas eksploitasi tambang di daerah itu. ”Kasus ini tak akan muncul kalau Bupati melibatkan DPRD dan masyarakat. Kami sendiri tidak tahu bahwa Bupati sudah mengeluarkan izin kuasa pertambangan kepada PT Grand Nusantara. DPRD Manggarai Barat tidak diberi tembusan keputusannya,” paparnya.

Marcel Agot, rohaniwan setempat, mengakui ia dan massa Geram menolak pertambangan itu atas nama pribadi dan bukan mewakili gereja Katolik.

Belum perlu amdal

Bupati Manggarai Barat Wilfridus Fidelis Pranda, 28 Juni lalu, kepada Kompas menyatakan, aktivitas penambangan di Batugosok oleh PT Grand Nusantara belum memerlukan syarat amdal karena masih tahap ”eksplorasi”, yaitu sekadar mendeteksi kandungan emas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTT Yohanes Bria di Kupang, 30 Juni lalu, mengatakan, eksplorasi tambang emas di Batugosok jangan ditafsirkan eksploitasi. Pihak pemegang kuasa pertambangan memang dapat memanfaatkan hasil eksplorasi itu sebagai kompensasi atas biaya yang telah dikeluarkan. Karena itu, pengambilan emas saat eksplorasi di Batugosok sangat wajar. ”Jangan menafsirkan eksplorasi dan eksploitasi sesuai selera,” ujarnya.

Menurut Bria, izin kuasa pertambangan yang dikeluarkan Bupati Manggarai Barat kepada PT Grand Nusantara, 12 Januari 2009, dinilai tidak menyalahi prosedur. Tembusan kuasa pertambangan itu pun telah diserahkan kepada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi. ”Aksi demo 1.000 warga Labuan Bajo di lokasi tambang Batugosok, 29 Juni lalu, sangat mengganggu kegiatan eksplorasi. Pihak investor merasa terganggu. Padahal, kita membutuhkan mereka untuk mengolah sumber daya alam yang ada,” kata Bria. (ANS/KOR/GSA/HRD)

Sumber: Kompas

Rate this:

Pendidikan Lingkungan

05 Sunday Jul 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Lingkungan

≈ 1 Comment

Tags

Konservasi, Pendidikan

Dalam suatu pendidikan konservasi yang dibutuhkan adalah bagaimana mengembangkan pemahaman dan merubah tingkah laku, bukan memperbanyak pengetahuan.

Beberapa pengertian dari Pendidikan Lingkungan diantaranya adalah:

  • Proses yang membantu manusia melalui pendidikan formal dan non/informal untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan nilai yang dapat menjadikan manusia berperan secara aktif dan menginformasikan kepada penduduk untuk perkembangan ekologi yang berkelanjutan dan sosial kemasyarakatan. (Asean, 2001).
  • Usaha sadar dari individu atau sekelompok orang atau organisasi untuk membangun persepsi bagi individu, kelompok atau yang lain baik secara formal maupunnon-formal sehingga sasaran mempunyai pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai, ketrampilan dan tanggngjawab terhadap lingkungan.  Jika memungkinkan, dapat diberikan dengan suatu seni yang menarik sehingga sasaran lebih terkesan sehingga mau ikut menyelamatkan lingkungan dan tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. (Muntasib, 2002).
  • Upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyaakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketramilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnta dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang (Kementrian Lingkungan Hidup, 2005).
•Proses pendidikan yang dibutuhkan adalah bagaimana mengembangkan pemahaman dan merubah tingkah laku, bukan memperbanyak pengetahuan

Rate this:

“Mencoba” jadi salah satu pahlawan bumi…

23 Thursday Apr 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Lingkungan

≈ 2 Comments

Tags

Konservasi, Pendidikan

Salam Hijau dan Salam Lestari !!!

Pada tanggal 22 April 2009 kemarin tepat kita merayakan hari bumi, yah memang gak semua orang tahu pada hari rabu yang panas itu adalah hari bumi. Tapi kita semua yang peduli dengan bumi, dari berbagai organisasi, instansi dan masyarakat semua berkumpul dikeramaian Yogyakarta demi mengkampanyekan sebuah tindakan persuasif untuk melestarikan bumi. Saya dan teman2 dari kanopi Indonesia berkumpul dan melakukan persiapan untuk memulai orasi, pembagian stiker dan poster yang berada dititik keramaian jalan Malioboro. Tepat pukul 09.00 kita memulai orasi dengan nada yang lantang dan tegas kepada para pengendara motor dan mobil yang berhenti tepat dilampu lalu-lintas kota. Aksi orasi menjadi kian menarik karena ditambah lagi dengan aksi teatrikal simbolik dengan memakai pakaian badut elang jawa. Sementara teman-teman yang lain ikut andil dengan membagi-bagikan stiker dan poster kepada pengendara motor dan mobil yang melintas.

Kesadaran akan pentingnya membuat bumi selamat memang harus dimulai sejak kecil, jiwa cinta lingkungan harus sudah dimulai sedini mungkin, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah di sungai, mengurangi polusi udara dengan menghemat bahan bakar, hemat menggunakan listrik dan air serta tindakan2 lainnya seperti menyadarkan orang lain untuk berbuat baik bagi alam dan lingkungan sekitarnya.

Mudah-mudahan persoalan lingkungan yang menjadi fenomena agenda tiap tahun semakin berkurang dan mengurangi keresahan masyarakat, sehingga fenomena banjir, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya tidak ada lagi dan tidak untuk menciptakannya karena hal demikian itu adalah sebuah konsekuensi dari perubahan tekanan udara dan sifat fisik bumi. Mari kita semua penduduk bumi, khususnya bumi Indonesia menyelamatkan bumi dan membuat kehidupan yang lebih baik untuk kesejahteraan mahluk hidup semua.

1 Jiwa untuk 1 pohon.

Masih ingin tinggal di BUMI kan???

GO GREEN and GO COOL…

Rate this:

gaya hidup yang berwawasan lingkungan

29 Thursday Jan 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Lingkungan

≈ 2 Comments

Tags

Konservasi, Pendidikan

Sebagai mahasiswa “Pecinta Alam” maupun semua penghuni dibumi ini.

Saya mengingatkan…
Kita merupakan ujung tombak dalam menjalani kehidupan berwawasan lingkungan, oleh karena itu kita wajib memberikan contoh kepada masyarakat, teman, sodara dan siapapun disekitar kita.

Apakah kalian tidak menyadari bahwa hakikat pecinta alam adalah untuk menjaga dan melestarikan alam, sehingga tidak ada kemurkaan alam kepada kita apabila kita dapat menyeimbangkan dalam memanfaatkan alam utk pemenuhan kebutuhan hidup kita.

Sangat mengiris hati, ketika saya melihat teman ataupun sesama mapala yg bertindak cuek, acuh tak acuh ketika mereka sudah turun ke “kota” mereka melepas jati dirinya. Bertumpuk sampah dan bertebar dimana2, tp mereka hanya diam, tak bergerak dan tak sadar. Seorang mapala bukan hanya sekedar naik gunung, panjat, susur gua, dayung, arung jeram dan kegiatan alam bebas lainnya. Tetapi mereka adalah manusia pilihan, jiwa yang terpilih oleh alam dan merekapun terseleksi oleh alam yang seharusnya merawat, menjaga serta melestarikan alam dan lingkungan. Jangan melepas jati diri kalian ketika berada di “kota” ataupun dikeluarga kita sendiri.

Ayo bergaya hiduplah yang berwawasan lingkungan, itu tidak mudah dan itu tidak pula sulit, semua kembali terhadap tingkat kesadaran kita. Apakah alam sadar kita merespon dengan baik ataupun kita hanya sebagai “penikmat alam saja”. tanda tanya besar.

-=-peduli lingkungan mulai dari diri sendiri-=-

Rate this:

Newer posts →

aperdanats

  • agung perdana t.s's avatar agung perdana t.s

Kategori

  • Agenda Luangkanlahsejenak (14)
  • Celoteh Film (5)
  • Celoteh Lingkungan (26)
  • Celoteh Nusantara (15)
  • Celoteh Pertanian (2)
  • Environment & Social Responsibility (1)
  • Jepretan Alamakjang (4)
  • Reportase Perjalanan (10)
  • Seputar Gorontalo (2)
  • Seputar Yogyakarta (1)
  • status (4)
  • Wisata, Seni dan Budaya (32)

Archives

  • September 2014
  • January 2013
  • August 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • January 2012
  • August 2011
  • April 2011
  • September 2010
  • June 2010
  • May 2010
  • April 2010
  • March 2010
  • February 2010
  • January 2010
  • December 2009
  • November 2009
  • October 2009
  • September 2009
  • August 2009
  • July 2009
  • June 2009
  • May 2009
  • April 2009
  • March 2009
  • January 2009

Angkringan Brainstorming Buku Download Film Hunting Internet Jazz Kagama Riau Karier Karimunjawa Konservasi Lagu Lomba Pendidikan Perjalanan Petualangan Puisi Sejarah Seminar Seni Snapshoot Wisata yogya semesta

Link populer

  • Dunia Fotografi
  • Hyem
  • Jejak Petualang
  • Kick andy
  • Mac Indonesia
  • Mac Internasional

Warta dunia

  • greenpeace
  • koran internet
  • Lowongan kerja
  • National geographic
  • pertaniansehat
  • situshijau
  • supportergreenpeace
  • supporterwwf
  • wwf

Blog teman

  • hermawan kartajaya
  • ipin
  • Laili Aidi
  • nahda
  • nursatria
  • plantagama
  • primordia
  • rosodaras
  • S. Riyanta
  • sita
  • uup
  • wimar witoelar
  • yulian

Core

  • Create account
  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.com

RSS National Geographic

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

RSS Travel detik

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Twitter @airasiaID

Tweets by airasiaID

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 10 other subscribers
Sebuah petualangan tidak hanya meluangkan waktu, keringat dan materi saja tetapi itu adalah sebuah perjalanan spiritual dalam peningkatan kualitas hidup seseorang...agungpts_2010

Blog Stats

  • 83,632 pengunjung


Google PageRank Checker

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Subscribe Subscribed
    • Luangkanlahsejenak
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Luangkanlahsejenak
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...