• (F.A.Q)
  • catatan perjalanan
  • koleksi
  • tentang saya

Luangkanlahsejenak

~ Kebahagiaan akan terasa berarti apabila kita bisa saling berbagi

Luangkanlahsejenak

Category Archives: Celoteh Nusantara

perbincangan ngalor ngidul…

Tentang KBps dan kbps yang sangat rancuh!

24 Wednesday Jun 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ 6 Comments

Tags

Internet

Banyak teman-teman yang bertanya kepada saya bahkan dengan lantang mengeluarkan statement “kecepatan downloadku cepet dong 384 kbps, gak sperti punyamu” atau bahkan yang sangat kasihan sekali “punyaku 256 kbps tapi kok sangat lambat sekali downloadnya”. Penjelasan KBps dan kbps adalah 2 hal yang “SANGAT” berbeda akan tetapi sangat sulit dibedakan dalam “PENGUCAPAN” dan sering menimbulkan salah pengertian. Dua kata tersebut memiliki perbedaan yang sedikit tapi sangat berarti, KBps menggunakan huruf B besar dan kbps satunya lagi menggunakan huruf b kecil, yang artinya KBps adalah KiloByte per second sedangkan kbps adalah kilobit per second. Penyedia layanan internet menyebutkan kecepatan akses mereka dengan kbps sedangkan kecepatan download yang tertera di komputer biasanya adalah KBps.
Hal ini sering menimbulkan pertanyaan “katanya 256 kbps kok dapatnya waktu download cuman 32 KBps ?
Kalau dijabarkan, jika 1 Byte = 8 bit artinya bila berlangganan 1 Mbps Dedicated dan dapatnya adalah 128 KBps x 8 = 1024 Kbps / 1 Mbps

Jika kecepatan 256 kbps maka yang didapat adalah 256/8= 32 KBps
Jika kecepatan 384 kbps maka yang didapat adalah 256/8= 48 KBps

Begitu juga sebaliknya untuk mengetahui berapa bandwidth yang didapat dari provider dengan melihat satuan yang didapat dari download misal :

Jika tertera 10kBps maka kecepatan yang di dapat dari provider adalah 10X8=90kbps
Jika tertera 20kBps maka kecepatan yang di dapat dari provider adalah 20X8=160kbps
Tetapi kecepatan tersebut tidak bisa menjadi patokan 100%, karena biasanya pada saat download kita juga melakukan browsing, chatting atau bahkan melakukan download file yang lainnya.

Contoh kasus:
Saya berlangganan IM2 yang menjanjikan kecepatan 265 kbps dalam limit kuota download 2GB (Produk lama), kalau yang 2,5GB (produk baru). Ketika mendownload sebuah file dan masih dalam kuota kecepatan downloadnya menjadi 256 kbps/8 = 32 KBps dan setelah waktu kuota habis kecepatan mendownload turun menjadi 64 kbps/8 = 8 KBps.
Tetapi realita yang terjadi sekarang ketika masa kuota habis kecepatan downloadku turun sangat drastis, jangankan mencapai 8 KBps yang sudah dijanjikan. Mencapai 2 KBps saja tidak sampai dan itu sangat membuang waktu dalam menunggu dan seharusnya PT. Indosat Mega Media bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan ini untuk memuaskan pelanggannya. Kecewa pisan euy…!!!
Nah…sudah mengertikan .

Rate this:

Cara Jitu Mengelola Stress

21 Sunday Jun 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ Leave a comment

Tags

Brainstorming

Stress tampaknya kini telah menjadi teman yang begitu akrab dalam keseharian kehidupan kita. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kita tergelincir dalam kondisi stress. Mungkin lantaran beban kerja yang terus menumpuk, dan rasanya ndak pernah kunjung usai. Sudah begitu mungkin kita mesti menghadapi lingkungan kerja kantor yang tak kunjung bisa menentramkan hati.
Kita mungkin juga bisa stress lantaran kondisi keuangan keluarga yang terus terhimpit (aduh gaji ndak naik-naik, sementara ongkos hidup terus meliuk-liuk). Atau juga lantara bisnis kita stagnan, dan dagangan ndak laku sementara modal kerja sudah makin menipis. Ringkasnya, begitu banyak hal yang barangkali bisa membikin kita stress dan kepala pening nyut-nyutan.
Jangan cemas, teman. Dari sejumlah wacana mengenai stress management, terdapat sejumlah siasat dan tema yang bisa kita pahami untuk bisa mengelola stress dengan ampuh. Disini kita hendak mengungkap mengenai tiga elemen kunci yang amat berpengaruh terhadap derajat kekuatan mental kita dalam menahan tekanan hidup yang datang silih berganti.

Aspek yang pertama adalah your PERCEPTION. Pada akhirnya stress sungguh amat tergantung pada persepsi dan cara pandang kita menatap fakta hidup di sekeliling kita. Dua orang mungkin bisa menemui masalah yang persis serupa, namun persepsi dua orang itu atas masalah itu bisa berbeda sama sekali. Disini terkuak bahwa individu yang cenderung memiliki persepsi atau pola pikir yang negatif (atau selalu menatap sebuah problem dari kacamata yang penuh dengan pesismisme dan “buram”) cenderung akan mudah tergelincir dalam genangan stress yang meruap-ruap.

Sebaliknya, individu yang selalu dibekali dengan positive mindset, yang selalu bisa melihat setitik asa dibalik segunung dilema, cenderung tidak mudah terkena stress. Persepsi mereka atas sebuah masalah selalu berfokus pada solusi dan berorientasi masa depan; dan ini membuat mereka senantiasa bisa mengelak dari beban stress yang berkepanjangan. Lalu bagaimana cara membangun persepsi yang positif? Anda bisa menemukan jawabannya disini.

Aspek yang kedua adalah your LOCUS of CONTROL. Individu dengan dengan “internal locus of control” percaya bahwa mereka paling bertanggungjawab dalam mengendalikan nasib mereka – bukan pihak/orang lain. Sebaliknya, individu dengan “external locus of control” percaya bahwa nasib mereka lebih ditentukan dan dikendalikan oleh kekuatan dari luar; oleh bos mereka, atau oleh “manajemen perusahaan”, atau oleh “kebijakan pemerintah” (duh).

Dari sejumlah penyelidikan, terbukti bahwa orang yang memiliki external locus of control cenderung mudah “menyerah” pada tekanan hidup; mentalnya rapuh, pasif, serta jarang memiliki kegigihan untuk memperbaiki jalan kehidupannya. Orang seperti ini biasanya gampang terkena stress. Sebaliknya, orang yang memiliki internal locus of control cenderung memiliki keyakinan kuat pada dirinya sendiri, dan tidak mudah tergelincir dalam stress.

Aspek terakhir dan paling penting dalam menjaga ketenangan hati adalah your SPIRITUALITY LEVEL. Kapan terakhir kali Anda bangun ditengah malam untuk merajut sebuah perjumpaan yang intens dengan Sang Kekasih Hati; dan kemudian tenggelam dalam rintihan doa yang menghanyutkan? Kapan terakhir kali Anda bangun di keheningan fajar, membasuh muka, dan lalu berjalan menuju Mesjid untuk menegakkan sholat Subuh berjamaah?

Individu yang selalu mendedahkan raga dan batinnya dengan Sang Pencipta tentu saja akan selalu dibasuh oleh jalan hidup yang menentramkan. Aura ketenangan hati selalu menyeruak, dan stress barangkali akan sukar hinggap didalamnya.
Sebaliknya, individu yang kian jauh dengan Sang Pencipta, yang berbondong ke Mesjid hanya seminggu sekali, yang pergi ke Gereja hanya setahun sekali, atau yang tidak pernah bersembahyang secara khusuk dalam keheningan Pagoda dan Kuil, cenderung akan mudah tergelincir dalam kegelisahan hati yang berkelindan. Disini ketenangan hidup yang hakiki nyaris tak pernah kunjung tergenggam.

Demikianlah tiga tema kunci yang mungkin perlu kita pahami dalam proses meraih hidup yang bebas dari kegelisahan dan kegundahan hati. Persepsi yang positif dan raca percaya diri untuk terus berikhitar mengendalikan jalan hidup adalah dua tindakan esensial yang perlu dilakoni. Dan kemudian genapkan semuanya dengan terus merajut perbincangan yang intim dengan Sang Kekasih Hati.
Dari situlah kita barangkali akan terus bisa singgah dalam jalan kehidupan yang penuh makna dan sungguh menentramkan.

Sumber :
http://strategimanajemen.net/2009/06/01/cara-jitu-mengelola-stress-dan-merengkuh-ketenangan-hidup/

Rate this:

Ini yang bener yang mana?

15 Friday May 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ 1 Comment

Tags

Brainstorming, Pendidikan

Beberapa hari yang lalu saya melakukan diskusi dengan beberapa teman dekat saya seperti panji, rio, uli, ari dan  beberapa teman di YM, kita sempat berbincang-bincang mengenai Jogjakarta berhati nyaman…apapun isinya selalu saja diakhiri dengan candaan, hujatan dan yang pasti keanehan yang berujung membuat dahi berkerut…tapi ada yang sangat menarik….

Hak anak sekolah dasar

Itulah tema yang kita usung dalam berdebat tiada tara yang sangat menggebu-gebu.

1. Sering kita mendengar anak yang membunuh orang tuanya

2. Seorang anak ditemukan tewas bunuh diri

3. Seorang anak menjadi prustasi (pake f yah)

4. Seorang anak pintar tapi dia tidak punya banyak teman

5. Seorang anak yang kehilangan haknya bermain dengan keluarganya

6. dan masih banyak lagi….karena ini lagu lama.

Itulah Indonesia…

Jadi begini temen2, dari beberapa fenomena yang terjadi di negeri “Sang Pemaaf” ini saya tidak habis pikir betapa kasihannya yah anak jaman sekarang! Mereka terlalu banyak menggunakan “otaknya” dan diasah sedemikian rupa untuk mencetak seseorang menjadi Kaliber Khusus…

Ya, itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan anak2 sekolah jaman sekarang. Dari hari kehari, hitungan detik dan langkah sekalipun mereka selalu melewati protokoler dengan sebuah sistem yang dibuat oleh kebodohan para manusia. Menjadi orang2 pintar dalam sebuah mata pelajaran di sekolah yang sangat diharapkan apalagi sampai juara kelas dan mengikuti olimpiade yang sangat bergengsi didunia yang lebih kurang ajar lagi disana.

Saya tidak akan menilai dari sisi akademisi disini karena pasti akan menjadi debat kusir…tetapi yang saya angkat disini adalah menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tua dan keluarganya. Tidak banyak memang anak-anak yang bisa seimbang merasakan hidup sebagai seorang anak dari orang tua dan seorang anak yang wajib sekolah karena anak harapan bangsa.

Berapa waktu yang dibutuhkan seorang anak untuk berbagi dengan keluarganya, bersenda gurau dan bahkan melakukan komunikasi lahir dan batiin??? tidak banyak….Yang ada hanyalah seorang anak yang bangun pagi, sekolah dan mengikuti pelajaran, memadatkan otak dengan berbagai tugas dan pekerjaan rumah sampai siang atau sore hari. Belum lagi kalau ditambah dengan kegiatan ekstrakulikuler ataupun les tambahan lainnya. Kasihan sekali anak ini…mereka sampe rumah mandi lalu kemudian mengerjakan pekerjaan rumah dan tidur, besok pagi dan besok paginya lalu paginya lagi…begitulah rutinitas yang terjadi di negeri “Sang Pemaaf” ini. Apakah ini adil? hak seorang anak untuk mendapatkan kasih sayang dan ilmu yang berasal dari bapak dan ibu terlewatkan. Kasihan sekali anak jaman sekarang…Apakah ini sistem pendidikan yang baik untuk mencetak generasi penerus bangsa yang menghiraukan kebaktian seorang anak dengan cara fragmatis dengan sistem dan tidak berlangsung secara alamiah…sekalipun itu tugas negara dibatasilah mereka…kasihan sekali anak ini…ketika ditanya, De…kamu istirahatnya kapan? kok ngerjain PR terus sih? De…udah malem, besok sekolah…mainnya udahan yah…Lalu kapan interaksi yang berkualitas itu sering terjadi???? sedikit sekali teman. Anak-anak tidak akan merasa bahwa hak mereka telah dirampas dalam sebuah sistem di negeri “Sang Pemaaf” ini karena apa? ya karena mereka masih anak-anak dan anak-anak tidak tahu banyak, anak-anak tidak tahu kritis, mereka yang penting belajar yang hanya didapatkan didalam sekolah…

Kasihan sekali anak-anak jaman sekarang…..

Rate this:

Mengapa kita dilatih sebagai pekerja ?

12 Tuesday May 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ Leave a comment

Tags

Brainstorming, Pendidikan

Habis blog walking nemuin artikel yang menurut saya bagus untuk disimak dan dipahami…Makasih bung Debrian. Selamat membaca.

Sumber: http://www.hetpaard.info

Tak pernahkah kita berfikir bahwa semenjak kita bersekolah sampai sekarang bahwa bersekolah hanya untuk dilatih untuk bekreja sebagai pekerja. “Tenaga siap pakai”, “tenaga profesional”, itu adalah sebagian kata yang selalu terngiang pada telinga kita yang dikarenakan pada hampir seluruh lembaga pendidikan menggunakan kata itu untuk mendapatkan murid yang sebanyak-banyaknya.

Setelah lulus kuliah kita memimpikan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang kita pelajari selama dibangku kuliah dengan gaji yang tinggi dan prospek karir yang bagus sehingga kita termotivasi untuk bekerja, kemudian dengan gaji yang tinggi kita dapat menabung untuk biaya hidup kita, biaya pendidikan anak kita, dan tak lupa biaya untuk menikmati hari-hari pesiun kita. Dan setelah itu dengan tenang kita bisa menikmati hari tua kita.
Apakah anda menyadari bahwa dari pernyatan diatas kita diharuskan menjadi pekerja, kenapa? Karena semenjak kita kecil kita diajarkan untuk menjadi pekerja. Sebagai contohnya, apakah kalian ingat apa cita-cita kalian? Tentu kalian ingat, menjadi insinyur, menjadi ABRI, menjadi arsitek, dan lain-lain adalah cita-cita kalian, dan dari cita-cita tersebut diatas secara tidak langsung kita diajarkan untuk menjadi pekerja. Apakah tak ada yang memberitahu untuk menjadi seorang usahawan atau seorang bisnisman.

Menurut pendapat saya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya :
1. Yang pertama itu adalah pekerjaan seperti ABRI, insinyur, arsitek sudah tidak asing bagi kita karena banyak saudara-saudara atau teman-teman kita menjadi salah satu dari yang diatas atau karena banyak orang yang sukses karena pekerjaan diatas dan juga kita tidak salah jika kita mengikuti profesinya kita bisa sukses.
2. Yang kedua kita tidak diperkenalkan atau tidak diajarkan profesi seperti usahawan, bisnisman.. Atau diberitahu siapa yang menggaji mereka (insinyur, arsitek, karyawan, dll) dan siapa yang memperkerjakan mereka.

Hanya sedikit orang yang menyadarinya, mungkin karena orang tua mereka seorang usahawan. Biasanya jika mempunya kedua orang tua yang berprofesi sebagai usahawan maka kemungkinan besar anaknya akan mengikuti jejaknya karena orang tua mereka akan mengajarkan ilmunya kepada anak-anaknya.

Usahawan bukan hanya sebatas presiden direktur suatu perusahaan besar yang terkenal diseluruh negeri atau bahkan dunia, tapi juga segala jenis usaha yang mereka bangun, mereka pimpin sendiri. Para freelance dalam segala bidang, orang yang membuka bengkel, salon, rumah makan, butiqe, para pedagang ditoko besar, dan para pedagang kaki lima-pun bisa disebut sebagai usahawan karena mereka semua bisa berdiri sendiri, dalam artian berusaha untuk tidak tergantung pada orang lain.

Kata orang membuka usaha itu susah, perlu keahlian khusus, perlu modal, perlu keberuntungan, perlu faktor genetik, perlu segala-galanya. Tetapi tidak semuanya itu benar, mungkin faktor modal adalah salah satunya, tetapi itu bisa diatasi dengan melakukun pinjaman kepada orang lain baik itu kepada teman, saudara, atau kepada bank jika ingin mendapatkan pinjaman yang besar. Bagaimana dengan faktor-faktor lainnya? Bila kita lihat secara seksama banyak orang-orang yang sukses memulai usahanya dari nol. Mereka memulai usahanya tanpa uang yang cukup, tanpa faktor genetik, dan mereka bukan siapa-siapa, tapi mereka memulainya dengan tekad yang kuat dan menjauhkan diri dari kata gagal. Dan satu yang perlu diperhatikan yaitu jangan takut akan kegagalan, karena kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, tak ada satupun orang yang sukses didunia ini yang tidak merasakan kegagalan.

Tapi mengapa hanya sedikit saja orang yang suskses dengan usahanya sendiri? Karena hanya sedikit orang yang mengetahui makna sesungguhnya dibalik kesuksesan. Alasan lainya adalah seorang bisnisman yang sukses hanya akan mengajarkan ilmu kepada orang yang menjadi pilihanya untuk dijadikan penerusnya dan biasanya adalah sanak keluarganya sendiri, maka tak jarang tujuh turunan dalam satu keluarga adalah orang sukses. Dan alasan yang lainnya adalah jika semua orang menjadi sukses dengan usahanya maka tidak akan lagi ada orang yang mau menjadi bawahan atau pekerja kita karena semua orang ingin menjadi bos. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang sedikit itu.

Rate this:

Ayo ikutan kompetisi menulis opini…

15 Wednesday Apr 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ 1 Comment

Tags

Lomba

“Solusi dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari di wilayah Heart Of Borneo” begitulah tema yang dikemas dalam upaya untuk melestarikan hutan di Borneo. Hutan merupakan paru-paru dunia dan sebagai penyangga kehidupan keanekaragaman mahluk hidup.

Bagi yang suka menulis tidak ada salahnya untuk mengikuti kompetisi ini…mencoba untuk bersuara dengan tulisan dan ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan bumi.
Selamat menulis dan tetap semangat.
Lihat poster secara penuh

Rate this:

Panggung Sandiwara Nasional

06 Monday Apr 2009

Posted by agung perdana t.s in Celoteh Nusantara

≈ 5 Comments

Tags

Brainstorming, Pendidikan

Sebuah pesta demokrasi akan segera berlangsung…

Pertarungan politik dari berbagai pemimpin akan dilangsungkan dan yang pada akhirnya menentukan titik temu, program unggulan atau apapun namanya yang katanya akan membawa negeri ini kepada kehidupan yang lebih baik. Sudah saya dengar setiap perhelatan akbar seperti ini, tapi nyatanya nol besar. Tapi apakah ini akhir perjuangan dari sebuah para jargon2 partai yang tidak henti-hentinya menampilkan “tembang” andalannya dalam berbagai media untuk khalayak ramai??? Yang hanya akan bergerak dan bersuara menggelegar ketika datang pesta demokrasi saja???

Seberapa besar dan iklhaskah mereka dalam membangun negeri ini, menyantuni fakir miskin, merawat, melindungi masyarakat tertindas dan yang intinya adalah untuk menuju kehidupan yang lebih baik untuk semua lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.  Tetapi apa yng terjadi di negeri ini…mereka mengerjakan dan melakukan sesuatu pasti ada embel2nya yang hanya untuk diketahui, dikenal bahkan disembah. Tidak lebih dari untuk mencetak penjilat dan membohongi masyarakat umum.

Pemilu kali ini tidak terasa geregetnya, tersentuhpun tidak, apalagi tercubit, yang ada hanyalah kegiatan rutinitas yang diadakan 5 tahun sekali untuk mencari pengisi kursi RI1 dalam negeri ini. Para wakil rakyat yang katanya memihak pada rakyat dan berjuang demi rakyat, berapa persen sih yang berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat dan berjuang demi rakyat?  Mungkin tidak lebih dari 20% mereka yang berjuang dan bergerak sesuai aspirasi rakyat dan sisanya adalah untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya serta menjadi pemburu pangkat dan penjilat.

Bingung….yah memang demikian…masyarakat kurang berpikir kritis akan hal ini, mungkin karena sudah terlalu jenuh untuk dibohongi dan diperalat dari para pemimpin2 di negeri ini yang selalu berjanji-janji. Memang bener lidah tak bertulang, asal janji asal bunyi gak bisa dipegang.

Ironis sekali negeri kita yang katanya sangat kaya raya akan ragam kebudayaan, sumber daya alam tetapi krisis pemimpin dan pemikir yang bisa membuat sebuah perubahan….tidak terlalu besar mimpi itu, yang diinginkan masyarakat hanyalah perut kenyang dan tidur nyenyak kok.

Rate this:

← Older posts
Newer posts →

aperdanats

  • agung perdana t.s's avatar agung perdana t.s

Kategori

  • Agenda Luangkanlahsejenak (14)
  • Celoteh Film (5)
  • Celoteh Lingkungan (26)
  • Celoteh Nusantara (15)
  • Celoteh Pertanian (2)
  • Environment & Social Responsibility (1)
  • Jepretan Alamakjang (4)
  • Reportase Perjalanan (10)
  • Seputar Gorontalo (2)
  • Seputar Yogyakarta (1)
  • status (4)
  • Wisata, Seni dan Budaya (32)

Archives

  • September 2014
  • January 2013
  • August 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • January 2012
  • August 2011
  • April 2011
  • September 2010
  • June 2010
  • May 2010
  • April 2010
  • March 2010
  • February 2010
  • January 2010
  • December 2009
  • November 2009
  • October 2009
  • September 2009
  • August 2009
  • July 2009
  • June 2009
  • May 2009
  • April 2009
  • March 2009
  • January 2009

Angkringan Brainstorming Buku Download Film Hunting Internet Jazz Kagama Riau Karier Karimunjawa Konservasi Lagu Lomba Pendidikan Perjalanan Petualangan Puisi Sejarah Seminar Seni Snapshoot Wisata yogya semesta

Link populer

  • Dunia Fotografi
  • Hyem
  • Jejak Petualang
  • Kick andy
  • Mac Indonesia
  • Mac Internasional

Warta dunia

  • greenpeace
  • koran internet
  • Lowongan kerja
  • National geographic
  • pertaniansehat
  • situshijau
  • supportergreenpeace
  • supporterwwf
  • wwf

Blog teman

  • hermawan kartajaya
  • ipin
  • Laili Aidi
  • nahda
  • nursatria
  • plantagama
  • primordia
  • rosodaras
  • S. Riyanta
  • sita
  • uup
  • wimar witoelar
  • yulian

Core

  • Create account
  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.com

RSS National Geographic

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

RSS Travel detik

  • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.

Twitter @airasiaID

Tweets by airasiaID

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 10 other subscribers
Sebuah petualangan tidak hanya meluangkan waktu, keringat dan materi saja tetapi itu adalah sebuah perjalanan spiritual dalam peningkatan kualitas hidup seseorang...agungpts_2010

Blog Stats

  • 83,632 pengunjung


Google PageRank Checker

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Subscribe Subscribed
    • Luangkanlahsejenak
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Luangkanlahsejenak
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar